ST. TAWANG SURABAYA, dengan penempatan saling tindih, atau kata
pertama berada di atas kata kedua. Mungkin jika papan itu disajikan buat
orang yang akrab dengan Kota Semarang tentunya mereka akan menoleransi.
Sebab jika mengikuti arah papan tersebut kita akan menjumpai Stasiun
Tawang, salah satu dari dua stasiun di kota Semarang.
Masih berkaitan dengan Surabaya dan penunjuk jalan. Yang ini bertuliskan TJ. EMAS SURABAYA dan terletak di bundaran Bubakan Semarang. Siapa pun tahu pelabuhan Tanjung Emas terletak di Semarang, bukan di Surabaya. Pelabuhan di Surabaya bernama Tanjung Perak.
Jika kita lihat dari fungsi rambu-rambu lalu-lintas, papan penunjuk jalan memiliki peran untuk membantu penggunanya mengenali arah jalan dan merupakan bagian dari penegakan ketertiban. Kalau rambu-rambu itu menimbulkan pengertian ganda dan tidak mampu menyampaikan pesan, kita bisa menyebutnya tidak berfungsi. Boleh saja, yang serupa itu dianggap kekeliruan kecil. Agar papan penunjuk itu berfungsi benar, sebaiknya di bawah kata ''ST. TAWANG'' dan kata ''SURABAYA'' diberi garis pemisah. Begitu juga dengan kata TJ. EMAS dan kata SURABAYA. Kekeliruan kecil seperti ini bukan hanya bikin rancu, tetapi juga bisa bikin orang salah faham, bahkan kesasar.
Sumber: Suara Merdeka
No comments
Post a Comment